Categories: Bisnis, Usaha

Nayla Fitri

Share

Memberdayakan Perempuan Sektor Informal melalui Literasi Keuangan untuk Kesejahteraan Keluarga dan Komunitas

Di era ketika banyak perempuan bekerja di sektor informal sebagai pengusaha mikro, pekerja rumahan, atau pedagang kaki lima, kemampuan mengelola keuangan menjadi salah satu kunci untuk mencapai kesejahteraan yang lebih stabil. Perempuan yang terliterasi keuangan memiliki peluang lebih besar untuk mengatur anggaran keluarga, menabung, dan bahkan memilih layanan keuangan yang tepat. 

Sebagai contoh, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa perempuan yang bekerja di sektor informal dan UMKM turut menjadi sasaran edukasi keuangan. Penyediaan materi edukasi yang spesifik untuk perempuan telah menjadi langkah penting. Misalnya, OJK meluncurkan “Buku Saku Perempuan Cerdas Keuangan” yang berisi panduan praktis seperti membuat anggaran, menabung, serta mengembangkan usaha kecil di rumah. 

Hal ini membantu perempuan informal memahami produk keuangan dan risiko yang mungkin mereka hadapi. Walaupun begitu, tantangan masih cukup besar. Pekerjaan informal biasanya kurang terlindungi secara finansial misalnya tidak memiliki akses ke pinjaman yang layak atau asuransi sehingga literasi keuangan menjadi instrumen krusial agar perempuan bisa memilih layanan keuangan dengan lebih bijak dan menghindari jebakan utang atau layanan keuangan ilegal.

Dengan memperkuat literasi keuangan di kalangan perempuan sektor informal, bukan hanya individu yang diuntungkan tetapi juga ekonomi keluarga dan komunitas akan menjadi lebih tangguh. Kemampuan mengelola keuangan secara baik bisa mempengaruhi stabilitas rumah tangga, peningkatan usaha kecil, dan akhirnya penguatan ekonomi lokal.

Editor's Pick

    Leave A Comment

    Related Posts