Tantangan dan Solusi untuk Generasi Digital Agar Lebih Bijak Mengelola Keuangan Pribadi
Generasi Z tumbuh di era digital dengan kemudahan akses informasi yang luar biasa, tetapi sayangnya, literasi keuangan mereka tergolong rendah dibandingkan generasi lain. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa Gen Z memiliki tingkat literasi keuangan paling rendah.
Hal ini membuat mereka rentan terhadap masalah finansial seperti jeratan pinjaman online dan dampak buruk dari gaya hidup konsumtif yang ditampilkan di media sosial. Minimnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan membuat sebagian besar Gen Z cenderung boros dan kurang siap menghadapi tantangan keuangan masa depan.
Literasi keuangan adalah kemampuan memahami dan mengelola uang secara efektif, mulai dari membuat anggaran, menabung, hingga investasi. Untuk mengatasi rendahnya literasi ini, Gen Z disarankan untuk mulai membangun kebiasaan menabung sejak dini, memanfaatkan edukasi online, membuat anggaran pengeluaran, dan memahami produk keuangan dengan baik.
Peningkatan literasi ini penting agar Gen Z dapat membuat keputusan keuangan yang tepat, menghindari kerugian akibat pinjaman yang buruk, dan mempersiapkan dana darurat serta investasi jangka panjang demi stabilitas finansial mereka. Berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga, perlu berkolaborasi dalam memberikan edukasi keuangan yang berkelanjutan agar Gen Z semakin melek finansial dan mampu menciptakan masa depan yang lebih mandiri dan aman secara ekonomi.