
Menyesuaikan Kemampuan Finansial dengan Perkembangan Teknologi di Era Digital
Literasi keuangan mengalami evolusi signifikan di era digital, di mana pengelolaan uang kini semakin mengandalkan teknologi digital dan platform online. Transisi dari penggunaan uang tunai (cash) ke transaksi digital dan penyimpanan elektronik (cache) menuntut masyarakat untuk memahami dan menguasai konsep keuangan modern dengan bantuan aplikasi perbankan digital, dompet elektronik, dan berbagai layanan fintech.
Berdasarkan survei terbaru dari OJK tahun 2025, tingkat literasi keuangan di Indonesia terus meningkat dengan kesadaran masyarakat dalam mengelola produk dan risiko keuangan digital yang juga lebih baik. Kemampuan literasi keuangan di era digital tidak hanya soal memahami produk, tetapi juga bagaimana menggunakan teknologi untuk mengelola keuangan secara real-time, merencanakan investasi, serta menghindari jebakan utang.
Masyarakat kini memiliki akses mudah untuk mencatat pengeluaran, memantau portofolio investasi, hingga melakukan pembayaran digital tanpa perlu ke bank secara fisik. Namun, literasi ini juga harus diikuti dengan kesadaran risiko, seperti keamanan data dan penipuan digital, sehingga pengguna dapat memanfaatkan teknologi keuangan secara aman dan efektif.
Untuk terus beradaptasi, peningkatan edukasi literasi digital sangat penting dilakukan melalui program pemerintah, lembaga keuangan, dan komunitas. Literasi keuangan digital menjadi kunci agar individu dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang finansial di masa depan yang semakin terintegrasi dengan teknologi yang cepat berkembang.


